Total Pageviews

Wednesday, November 9, 2011

Hemat Energi dengan Daur Ulang

Mendaur ulang lebih dari menyimpan sumber daya terbarukan dari tempat pembuangan akhir (mendaur ulang mengurangi pengaruh Anda terhadap lingkungan). Selain menghemat lahan TPA, mendaur ulang gelas, aluminium, dan barang plastik menghemat jumlah energi dibandingkan menciptakan produk baru dari bahan mentah.
Banyak gelas (kaca) yang diselamatkan melalui pendaur-ulangan dengan dibuat menjadi botol gelas baru. Pendaur-ulangan kaca melibatkan limbah kaca yang pecah menjadi butiran kecil yang dikenal sebagai cullet. Pabrik menciptakan botol dari 70% cullet, mencampurnya dengan bahan mentah untuk mendapatkan warna spesifik atau standar kualitas. Berdasarkan Glass Packaging Institute, setiap 10% cullet dalam campuran tersebut mengurangi jumlah energi yang diperlukan untuk membuat botol baru hingga 2 – 3%. Menggunakan energi yang lebih sedikit juga membantu perlengkapan pabrik seperti tungku perapian lebih tahan lama.
Pendaur-ulangan aluminium merupakan proses yang sangat efisien (pabrik dapat melumerkan dan menggunakan kembali aluminium dari botol aluminium yang digunakan berkali-kali dengan kualitas yang agak sedikit berkurang). Menurut asosiasi aluminium, menciptakan kaleng aluminium yang didaur ulang memerlukan hanya 5% energi yang digunakan untuk membuat kaleng baru dari bijih bauksit. EPA memperkirakan mendaur ulang satu ton aluminium menghemat hampir 32 barel minyak, mengurangi karbon secara signifikan dalam proses pabrikasi.
Program pendaur-ulangan plastik biasanya paling banyak mengumpulkan plastik kode 1, polyethylene terepthalate (PET). Biasanya digunakan sebagai botol minuman, PET didaur ulang menjadi produk karpet dan jaket. Pendaur-ulangan PET menghabiskan 1/10 energi untuk membuat botol plastik baru dari bahan mentah. Bagaimanapun, karena proses alterasi dalam struktur kimia selama proses pendaur-ulangan, banyak plastik menjadi beragam tipe produk setelah didaur ulang.
Proses daur ulang dapat menyimpan energi lebih banyak, konsumsi sumber daya alam dan pengaruh lingkungan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan. Pendaur-ulangan aluminium mengurangi kebutuhan bijih bauksit agar dapat memenuhi permintaan, mengurangi kerusakan lingkungan disebabkan karena proses pertambangan. Plastik mungkin tidak dapat didaur ulang berkali-kali seperti aluminium, namun menemukan kegunaan plastik yang baru untuk plastik yang direklamais mampu melestarikan minyak tanah (sumber daya tak terbarukan). Produksi kaca menggunakan bahan mentah yang biasa seperti pasir kuarsa, namun energi yang disimpan oleh pabrik dengan mendaur ulang kaca mampu mengurangi emisi karbon.

No comments:

Post a Comment